Minggu, 22 Agustus 2010

Teman Kaki

Salah satu trend fashion yang tidak pernah lekang oleh waktu adalah sepatu tumit tinggi. Berbagai brand berlomba-lomba mengeluarkan koleksi model terbaru. Para wanita pun semakin banyak yang memakainya demi alasan keanggunan dan kecantikan. Namun, dibalik keanggunan sepatu tumit tinggi, ada dampak yang membahayakan kesehatan, diantaranya adalah sebagai berikut.
  • Osteoarthritis. Osteoarthritis adalah bagian dari penyakit radang sendi atau arthritis. Gejalanya berupa nyeri dan kaku di persendian tulang. Umumnya keluhan muncul di persendian lutut dan panggul dan bila dibiarkan dapat menyebabkan nyeri ke bagian otot sekitarnya. Studi yang dilakukan American Academy of Orthopaedic Surgeons beberapa tahun lalu, membuktikan bahwa perempuan yang sering menggunakan sepatu berhak tinggi terutama yang diatas 5 cm, banyak yang mengalami radang sendi di sekitar lutut, paha, tulang panggul, bahkan ada yang sampai ke tulang belakang.
  • Nyeri tumit. Akibat penggunaan sepatu dengan tumit tinggi maka tendon Achilles yang terdapat pada tumit menjadi keras. Hal ini menyebabkan tumit terasa nyeri terutama sewaktu menggerakkan kaki ke arah atas. Pemakaian sepatu yang tidak sesuai juga dapat mengakibatkan nyeri tumit.
  • Bunion.Bunion adalah pembengkakan kandung lendir pada buku ibu jari kaki. Pemakaian sepatu yang pendek atau sempit dapat menyebabkan ibu jari kaki menjadi tertekan. Tekanan yang terus menerus dapat mengakibatkan peradangan bagian kaki dan melibatkan persendian disekitarnya. 
  • Varises. Penggunaan sepatu hak tinggi yang terlalu sering atau dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan varises. Dalam penelitian, penyebab varises disimpulkan menjadi dua alasan, antara lain berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena dan rusaknya katup pembuluh vena
  • Lengkung kaki yang tinggi dan tumit pecah-pecah. Nyeri yang terasa pada bagian telapak kaki depan. Sering terjadi pemendekan urat otot yang meluas dari belakang tungkai kaki dari betis hingga ke tumit. Pemendekan ini menyebabkan berat badan ditopang oleh kaki bagian depan, sehingga beban kaki menjadi bertambah. Tekanan pada kaki yag diakibatkan sepatu hak tinggi, bisa membuat tumit pecah-pecah.

Pencegahan dapat dilakukan dengan pemakaian sepatu yang sesuai ukuran dan tingginya (2-3 cm), berolahraga yang teratur, dan memperbanyak asupan gizi.
  • Setelah beraktivitas selama seharian, hendaknya berbaring dengan posisi kaki dan tungkai lebih tinggi dari jantung selama 20 menit. Bagi yang sudah menderita varises, usahakan tidur dengan posisi seperti itu sepanjang malam. Fungsingnya, sebagai pelancaran peredaran darah ke jantung.
  • Lakukanlah yoga setiap hari.
  • Jangan berdiri terlalu lama.
  • Olahraga rutin untuk melatih otot kaki: jalan santai, jalan cepat, jogging, bersepeda, berenang (minimal 30 menit per hari).
  • Hindari pemijatan, di daerah yang terkena penyakit kaki (varises), dapat menimbulkan pecahnya pembuluh vena. Lakukanlah pemijatan ringan dan lembut, dengan menggunakan minyak esensial yang sudah dilarutkan.
  • Perbanyaklah asupan sayuran dan buah yang berserat tinggi, serta pilih makanan yang dapat merangsang sirkulasi darah, seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombay, jahe dan cabe merah. Kemudian, jangan lupa memilih makanan yang kaya vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin E, Vitamin B6, magnesium, asam folat, kalsiumdan zinc.
  • Kurangi konsumsi gula, garam, daging merah, gorengan, dan protein hewani.
  • Sering-sering duduk berselonjor kaki, tungkai dan panggul.
Relaksasi kaki sangat perlu dilakukan terutama setelah beraktivitas seharian. Namun, akan lebih bijak jika memperhatikan kecermatan pada saat pemakaian high heels. Tidak tepat jika menggunakannya dalam setiap kesempatan dan jangka waktu yang lama. Tampil modis penting, namun kesehatan perlu diperhatikan ya.... >.<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar